Blog yang Membahas Asal Usul, Kisah, Sejarah Kerajaan, dan Rahasia Dunia yang Masih Banyak Tersembunyi.

Senin, 14 September 2015

Pengertian Tari Tradisional, Tari Klasik, Tari Rakyat, dan Tari Kreasi Baru

Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tak sedikit siswa yang masih kebingungan membedakan antara apa itu tari tradisional, tari klasik, tari rakyat, dan tari kreasi baru. Kebingungan ini menurut saya merupakan hal yang wajar, mengingat dari sisi bahasa, keempatnya tampak nyari sama. Saya pun awalnya juga mengalami kebingungan serupa, namun setelah menelaah beberapa sumber, kini saya sudah mengetahui pengertian tari tradisional, tari klasik, tari rakyat, dan tari kreasi baru beserta beberapa perbedaannya. Apa saja perbedaan-perbedaan tersebut? Simak uraiannya lengkap berikut ini!

Pengertian Tari Tradisional

Dari beberapa bahan bacaan, dapat saya ambil kesimpulan bahwa pengertian tari tradisional adalah suatu tarian yang tumbuh dan berkembang di suatu daerah tertentu yang dianut secara turun temurun oleh masyaraktnya. Tari tradisional umumnya memiliki nilai historis yang tinggi, pedoman yang luas, dan berpijak pada adaptasi adat istiadat lingkungan sekitar tempat tumbuhnya.

pengertian tari tradisional
Berdasarkan koreografinya, tari tradisional dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu tari rakyat, tari klasik, dan tari kreasi baru.

1. Pengertian Tari Rakyat (Tari Folklasik)

Tari rakyat adalah jenis tari tradisional yang lahir dari kebudayaan masyarakat lokal, hidup dan berkembang sejak zaman primitif, dan diturunkan secara turun temurun sampai sekarang. Tari rakyat atau juga dikenal dengan sebutan tari folklasik umumnya memiliki beberapa ciri khas antara lain kental dengan nuansa sosial, merujuk pada adat dan kebiasaan masyarakat, serta memiliki gerak, rias, dan kostum yang sederhana.

Beberapa contoh tari tradisional yang masuk dalam kategori tari rakyat antara lain tari Lengger, Tayub, Orek-Orek, tari Piring, Joget, Kubrasiwa, Buncis, Ndulalak, Sintren, Angguk, dan tari Rodat. Perlu diketahui bahwa tari rakyat umumnya juga sarat dengan nilai magis.

2. Pengertian Tari Klasik

Pengertian tari klasik adalah tari tradisional yang lahir di lingkungan keraton, hidup dan berkembang sejak zaman feodal, dan diturunkan secara turun temurun di kalangan bangsawan. Tari klasik umumnya memiliki beberapa ciri khas antara lain berpedoman pada pakem tertentu (ada standarisasi), memiliki nilai estetis yang tinggi dan makna yang dalam, serta disajikan dalam penampilan yang serba mewah mulai dari gerak, riasan, hingga kostum yang dikenakan.

Beberapa contoh tari tradisional yang masuk dalam kategori tari klasik antara lain tari bedaya, srimpi, lawung ageng, lawung alit, Gathotkaca Gandrung, Bondabaya, Bandayuda, Palguna-palgunadi, Retna Tinanding, dan tari Srikandi Bisma.

Pengertian tari klasik

3. Pengertian Tari Kreasi Baru

Pengertian tari kreasi baru adalah tari klasik yang diaransemen dan dikembangkan sesuai perkembangan zaman, namun tetap mempertahankan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Tari kreasi baru umumnya diciptakan oleh para pakar tari.  Beberapa tari kreasi dapat kita lihat pada karya-karya Bagong Kusudiarjo dan Sauti. Contoh tari kreasi baru misalnya Tari Kupu-Kupu, Tari Merak, Tari Roro Ngigel, Tari Ongkek Manis, Tari Manipuri, dan Tari Roro Wilis.

Nah, itulah pengertian tari tradisional, tari rakyat, tari klasik, dan tari kreasi baru beserta beberapa contohnya. Dari pembahasan di atas saya harap sekarang anda tidak lagi kesulitan dalam membedakan tari-tari tersebut. Semoga bermanfaat.

Advertisement
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Terkait : Pengertian Tari Tradisional, Tari Klasik, Tari Rakyat, dan Tari Kreasi Baru